[Medan | 28 Mei 2025] Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan lembaga investasi asal Tiongkok, China Investment Corporation (CIC), tengah menjajaki peluang kerja sama investasi lintas negara, mencakup Indonesia, ASEAN, hingga Tiongkok.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyebut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini sebagai langkah strategis dalam mempererat kemitraan investasi antara kedua negara. Kerja sama ini juga akan menjadi dasar pembentukan platform jangka panjang yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Menurut Rosan, kesepakatan ini meliputi eksplorasi pendirian platform investasi Tiongkok–ASEAN, yang akan beroperasi di berbagai sektor utama seperti manufaktur, barang konsumsi, kesehatan, dan teknologi.
CIC sendiri memiliki mandat untuk mengelola cadangan devisa Tiongkok dengan cara melakukan investasi global yang terdiversifikasi. Sementara itu, Danantara berperan sebagai katalis reinvestasi aset strategis milik negara ke sektor-sektor masa depan.
Rosan juga menambahkan bahwa Danantara, yang saat ini mengelola lebih dari 800 BUMN, siap menjadi pemimpin dalam mengarahkan arus modal ke industri strategis seperti industri hijau, ketahanan pangan, dan transformasi digital.