[Medan | 9 September 2024] Laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan peningkatan jumlah pekerja nonpertanian sebesar 142.000 pada Agustus, meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Reuters yang sebesar 160.000. Tingkat pengangguran tetap pada 4,2%, sesuai ekspektasi, namun turun dari 4,3% pada bulan sebelumnya.
Tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS telah menyebabkan investor memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang signifikan oleh The Federal Reserve (The Fed) bulan ini. Gubernur The Fed, Christopher Waller, menyatakan pentingnya bagi bank sentral AS untuk memulai pemangkasan suku bunga bulan ini mengingat risiko yang meningkat terhadap pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja.
Waller juga menunjukkan keterbukaan terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga yang lebih besar jika diperlukan, meskipun dia tidak melihat tanda-tanda perlambatan ekonomi menuju resesi. Dia menegaskan pentingnya memulai proses pemotongan suku bunga pada pertemuan The Fed berikutnya.
Berdasarkan perangkat Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin adalah 57%, sedangkan peluang untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin diperkirakan sebesar 43%.
Data tenaga kerja adalah salah satu faktor utama yang dipertimbangkan The Fed dalam menetapkan kebijakan. Dengan pasar tenaga kerja AS yang mendingin dengan cepat, ada harapan bahwa pemangkasan suku bunga bisa dilakukan lebih awal. Jika ini terjadi, pasar saham, rupiah, dan obligasi Indonesia diharapkan mendapatkan manfaat dari aliran dana asing yang meninggalkan AS. Penurunan suku bunga di AS dapat membuat investasi yang denominasi dolar AS menjadi kurang menarik, sehingga mendorong aliran dana ke pasar berkembang.