[Medan | 7 Agustus 2024] Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, kembali menunjukkan minatnya pada industri kripto. Dalam sebuah wawancara terbaru, Trump menyatakan bahwa ia mempertimbangkan penggunaan kripto untuk membayar utang AS sebesar USD 35 triliun jika ia memenangkan Pilpres AS 2024.
Trump juga menyoroti semakin pentingnya Bitcoin sebagai aset global dan mengatakan bahwa dalam satu dekade, Bitcoin telah menjadi lebih besar daripada sebagian besar perusahaan di dunia. Selain itu, Trump menekankan pentingnya adopsi strategis Bitcoin, menambahkan bahwa kegagalan AS dalam bidang ini dapat memberi keuntungan kepada negara-negara lain seperti China.
Menanggapi hal ini, Peter Schiff, ekonom dan kritikus Bitcoin yang terkenal, mengkritik keras proposal Trump untuk menggunakan BTC untuk membayar utang nasional AS. Schiff menilai proposal Trump sebagai upaya menarik pendukung Bitcoin untuk mendapatkan suara dan donasi dari komunitas kripto.
Ia juga menyatakan bahwa sangat tidak logis mengandalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran utang nasional sambil mengklaim bahwa harga Bitcoin akan naik drastis karena inflasi. Schiff berpendapat bahwa jika nilai Bitcoin meningkat karena inflasi, penggunaannya untuk melunasi utang hanya akan memperburuk masalah inflasi itu sendiri.
Namun, beberapa anggota parlemen lain setuju dengan Trump bahwa Bitcoin harus menjadi cadangan strategis AS. Minggu lalu, Senator Wyoming Cynthia Lumis mengusulkan RUU yang menyarankan agar AS membeli setidaknya 1 juta Bitcoin sebagai bagian dari Departemen Keuangan, sehingga memiliki 5% dari total pasokan BTC, menurut laporan CNF.