[Medan | 25 November 2024] Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Jakarta pagi ini, 24 November 2024, setelah menyelesaikan kunjungan ke enam negara selama lebih dari dua pekan. Dari perjalanan tersebut, Prabowo berhasil membawa pulang komitmen investasi senilai US$18,5 miliar atau sekitar Rp294 triliun, jauh melampaui target awal yang direncanakan.
Komitmen investasi tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk US$7 miliar dari British Petroleum, US$1,5 miliar dari sejumlah perusahaan, serta US$10 miliar hasil kunjungan Prabowo ke China. Dalam kunjungannya, Prabowo bertolak ke China, Amerika Serikat, Peru untuk menghadiri KTT APEC, Brasil di KTT G20, Inggris, dan akhirnya Uni Emirat Arab (UEA). Di UEA, Prabowo bertemu Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk membahas kerja sama strategis antara kedua negara.
Dari kunjungan ini, China menjadi penyumbang terbesar dengan komitmen investasi mencapai US$10,07 miliar atau sekitar Rp158 triliun. Kerja sama ini difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Komite Tiongkok (KIKT), melibatkan 20 perusahaan dari kedua negara. Investasi tersebut mencakup berbagai sektor seperti manufaktur, kesehatan, hilirisasi, ketahanan pangan, dan keuangan. Selain itu, pemerintah China juga mendukung pendanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Indonesia.
Di Amerika Serikat, Presiden Joe Biden memberikan dukungan penuh terhadap penguatan ketahanan pangan Indonesia melalui program pertanian berkelanjutan, penelitian kecerdasan buatan (AI), serta promosi pengelolaan perikanan dan kawasan lindung laut. Kerja sama transisi energi bersih juga menjadi sorotan dengan adanya Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP). Proyek besar di sektor ini meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) dan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dengan total nilai investasi mencapai US$239,5 juta atau Rp3,77 triliun.
Amerika Serikat juga berkomitmen untuk mendukung proyek mini-grid energi terbarukan melalui inisiatif Net Zero World, dengan potensi mobilisasi investasi hingga US$2 miliar. Selain itu, kerja sama budaya turut mendapatkan perhatian dengan hibah sebesar US$275.000 untuk digitalisasi katalog museum Indonesia, serta hibah sebesar US$299.800 untuk pelestarian bahasa lokal melalui platform digital berbasis masyarakat.
Dengan hasil yang dicapai, kunjungan Prabowo ke enam negara ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan nasional. Investasi yang diperoleh mencakup sektor strategis yang relevan dengan kebutuhan Indonesia saat ini, mulai dari energi bersih, ketahanan pangan, hingga pelestarian budaya, yang semuanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.