[Medan | 7 Juni 2024] Bank Sentral Eropa (ECB) telah memutuskan utuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk pertama kalinya sejak 2019 dari level tertingginya sebesar 4,5% pada pertemuan Juni 2024.
ECB mengakui adanya kemajuan dalam upaya mengatasi inflasi yang tinggi, namun menegaskan bahwa perjuangan melawan inflasi belum selesai karena inflasi diperkirakan masih akan tetap tinggi hingga tahun depan.
Di sisi lain, mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya dua kali pada akhir 2024, dengan pemangkasan pertama diprediksi terjadi pada September 2024.
Adapun dari 116 ekonom, 74 di antaranya memperkirakan pemotongan pertama akan membawa suku bunga ke kisaran 5,00%-5,25% pada September 2024. Hanya lima ekonom yang memperkirakan pemotongan pada Juli 2024 dan tidak ada yang memperkirakan pemangkasan pada pertemuan kebijakan bulan ini.
Sebagai informasi, Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja dalam laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan, sebagai indikator permintaan tenaga kerja, menurun sebesar 296.000 menjadi 8,059 juta pada akhir April 2024.
Meskipun angka tersebut masih tinggi, kepala ekonom AS di High Frequency Economics menyatakan bahwa penurunan tersebut menunjukkan normalisasi yang sedang berlangsung antara pasokan dan permintaan tenaga kerja.
Dari perspektif kebijakan, tantangan bagi The Fed adalah mempertahankan suku bunga pada tingkat yang tidak hanya membantu mengendalikan inflasi, tetapi juga mencegah pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja di masa depan.