[Medan | 17 Desember 2024] Federal Reserve AS (The Fed) diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 18 Desember 2024. Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan jumlah pemangkasan suku bunga pada tahun depan akan lebih sedikit dibandingkan prediksi sebelumnya.
Awalnya, Perry memproyeksikan The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2025. Namun, dengan meningkatnya inflasi global dan rencana Presiden AS terpilih, Donald Trump, untuk menaikkan tarif impor, Perry kini memprediksi The Fed hanya akan memangkas suku bunga dua kali pada 2025.
Menurut Perry, kombinasi inflasi tinggi, suku bunga acuan AS (Federal Funds Rate) yang hanya turun secara terbatas, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) yang tetap tinggi akan menjadi tantangan global. Yield US Treasury diperkirakan meningkat menjadi 4,7% pada 2025 dan mencapai 5,0% pada 2026 akibat membengkaknya defisit fiskal dan utang pemerintah AS.
Dampak dari kondisi tersebut akan terasa secara global, termasuk di Indonesia. Perry menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah gejolak global. Ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat menjadi 3,1% pada 2025 dan 3,0% pada 2026. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, serta kebijakan proteksionis “America First” yang diusung oleh Trump.