IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Harga Emas Mendadak Anjlok, Ada Apa?

By Aurelia Tanu 2 months ago Ekonomi
Image source: AP/ goldbulliondealers.co.uk
SHARE

[Medan | 24 April 2025] Harga emas dunia merosot tajam setelah sempat menyentuh level psikologis US$3.500 per troy ons. Sentimen pasar berubah arah usai penguatan indeks dolar AS dan sinyal meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pada perdagangan Selasa (22/4/2025), harga emas di pasar spot jatuh 1,25% ke level US$3.381,49 per troy ons. Penurunan berlanjut pada Rabu pagi (23/4/2025), di mana harga emas sempat turun lagi 1,09% ke US$3.344,68 per troy ons pada pukul 06.18 WIB.

Penurunan harga emas dipicu oleh pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang menyatakan bahwa perang tarif dengan China tidak bisa dipertahankan dan mengisyaratkan “de-eskalasi” dalam konflik dagang dua negara raksasa ekonomi dunia tersebut.

Pernyataan tersebut memicu optimisme pasar, mendorong reli saham AS lebih dari 2% dan menguatkan dolar AS, sehingga investor mulai menarik dana dari aset safe haven seperti emas.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan bahwa ia membuka peluang untuk menurunkan tarif impor hingga 145% terhadap barang-barang asal China. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa tensi dagang akan berkurang dalam waktu dekat.

Pasar juga memperkirakan bahwa Federal Reserve akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan Mei mendatang. Berdasarkan data CME FedWatch Tool, peluang suku bunga ditahan berada di level 92,6%.

Sikap wait and see dari bank sentral AS ini membuat imbal hasil obligasi tetap tinggi, sehingga mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil (yield). Dalam kondisi suku bunga tinggi dan risiko geopolitik yang mereda, investor cenderung menjual emas dan mencari alternatif investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih baik.

Meskipun begitu, JPMorgan dalam laporan terbarunya menyampaikan bahwa reli harga emas belum berakhir. Bank investasi tersebut memproyeksikan harga emas bisa menembus US$4.000 per troy ons pada 2026, dengan alasan risiko resesi yang masih membayangi, tarif AS yang tetap tinggi, serta potensi tensi geopolitik dan perang dagang yang bisa kembali memanas sewaktu-waktu.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: harga emas, harga emas anjlok, harga emas dunia, harga emas turun, perang dagang, perang dagang AS-China
Aurelia Tanu April 23, 2025 April 24, 2025
Previous Article Trump Beri Sinyal Turunkan Tarif China, Perang Dagang Mereda?
Next Article Trump Melunak, Sebut Tak Berniat Pecat Ketua The Fed Jerome Powell
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?