IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Harga Minyak Dunia Anjlok, Gara-gara Apa?

By Aurelia Tanu 9 months ago Ekonomi
Image source: AP/ ishn.com
SHARE

[Medan | 5 September 2024] Harga minyak mentah mengalami penurunan tajam dan ditutup melemah hampir 5% ke level terendah dalam hampir sembilan bulan. Pada hari Selasa (3/9/2024), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2024 turun sebesar US$ 3,77 atau 4,9% menjadi US$ 73,75 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 3,21 atau 4,4% menjadi US$ 70,34 per barel.

Pada awal perdagangan hari Rabu (4/9/2024), harga minyak mentah WTI berjangka kembali melemah 0,51% ke level US$ 69,89 per barel. Minyak mentah Brent juga dibuka lebih rendah, turun 0,49% ke level US$ 73,36 per barel. Penurunan harga minyak dunia ini dipicu oleh keputusan OPEC+ yang tetap pada rencana untuk meningkatkan produksi minyak mulai Oktober 2024.

OPEC+ memutuskan untuk melanjutkan peningkatan produksi minyak secara bertahap sebesar 180.000 barel per hari setiap bulan, mulai Oktober 2024 hingga September 2025. Keputusan ini sesuai dengan rencana yang telah diumumkan pada bulan Juni, meskipun harga minyak global sedang turun. Penurunan ini terjadi di tengah harapan para pelaku pasar bahwa OPEC+ akan mengurangi pasokan guna menyeimbangkan permintaan global yang lemah dan mendukung harga minyak.

Selain itu, harga minyak juga anjlok setelah muncul kabar terbaru dari Libya yang meningkatkan ekspektasi penyelesaian konflik yang telah menghentikan produksi dan ekspor minyak mentah negara tersebut. Badan legislatif Libya dilaporkan telah setuju untuk menunjuk gubernur bank sentral baru dalam waktu 30 hari, setelah diskusi yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pengumuman ini menimbulkan harapan untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah sangat mengganggu ekspor minyak Libya. Sebelumnya, pelabuhan-pelabuhan utama di Libya menghentikan ekspor minyak, dan produksi minyak nasional turun drastis karena konflik antar faksi yang bersaing untuk menguasai bank sentral dan pendapatan minyak. National Oil Corporation (NOC) melaporkan bahwa produksi minyak Libya turun menjadi hanya sekitar 591.000 barel per hari (bph) pada 28 Agustus, turun dari hampir 959.000 bph dua hari sebelumnya, dan menandai penurunan signifikan dari sekitar 1,28 juta bph pada 20 Juli.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: harga minyak, harga minyak dunia, minyak brent, minyak WTI, OPEC+
Aurelia Tanu September 4, 2024 September 5, 2024
Previous Article Bursa Asia Semuanya Melemah Kecuali IHSG, Apa Pendorongnya?
Next Article Laba Bersih PTRO Turun 88,6% di Semester I-2024, Apa Penyebabnya?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?