[Medan | 11 September 2023] Indonesia dan Singapura telah resmi menjalin kerja sama terkait jual beli listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) lintas negara. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Arifin Tasrif, dan Second Minister for Trade and Industry Singapura, Tan See Leng, yang berlangsung di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (08/09/2023).
MoU ini mencakup perjanjian terkait kerja sama dalam pengembangan energi rendah karbon dan konektivitas lintas batas listrik antara kedua negara. Nantinya, Indonesia diperkirakan akan mengekspor listrik sekitar 2 Giga Watt (GW) ke Singapura. Adapun, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu mengatakan bahwa ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura tersebut kemungkinan akan ditransmisikan melalui jalur laut.
Saat ini sudah terdapat beberapa perusahaan Indonesia dan luar negeri lainnya yang bergabung pada rencana perdangangan listrik tersebut. Secara keseluruhan lewat kesempatan investasi ini, perusahaan-perusahaaan itu akan membangun kapasitas panel surya hingga 11 GW dan penyimpanan baterai 21 GW di Indonesia.
Adapun, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), masing-masing berpartisipasi dalam kerja sama ini melalui PT Adaro Clean Energy Indonesia (Adaro Green), PT Medco Power Indonesia (Medco Power), dan PT Energi Baru TBS (Energi Baru). Ketiganya juga telah menandatangani nota kesepahaman EBT dengan beberapa pabrikan manufaktur Solar Photovoltaic (PV) dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (SPEB).