[Medan | 17 Juni 2025] Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, memimpin The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) di Singapura pada Minggu, 15 Juni 2025.
Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk meninjau dan memperkuat kerja sama ekonomi bilateral di enam bidang utama, yaitu: pengembangan kawasan Batam-Bintan-Karimun (BBK), investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, dan pariwisata.
Dalam pembahasan mengenai kawasan BBK, kedua menteri mengapresiasi kebijakan kemudahan visa dan pengembangan pusat data (data center) di Nongsa Digital Park, yang dinilai mampu menarik minat investor. Mereka menekankan pentingnya dukungan pemerintah, baik dari sisi regulasi maupun infrastruktur, guna memfasilitasi realisasi investasi.
Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di sektor energi bersih seperti energi terbarukan, efisiensi energi, kendaraan listrik, serta pembiayaan hijau. Peningkatan investasi yang signifikan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal melalui proyek Kendal Industrial Park juga mendapat apresiasi, karena turut menciptakan lapangan kerja baru.
Kemajuan kerja sama di bidang perdagangan listrik dan teknologi penangkapan karbon (Carbon Capture Storage/CCS) juga dibahas, sejalan dengan komitmen kedua negara terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Di bidang ketenagakerjaan, kedua pihak sepakat meningkatkan pengembangan kapasitas SDM, khususnya generasi muda. Sementara itu, kerja sama agribisnis akan difokuskan pada pemanfaatan teknologi pertanian dan pembukaan akses perdagangan baru untuk memperkuat industri pangan.
Untuk sektor transportasi, kedua menteri menyambut baik peningkatan konektivitas udara antara kedua negara. Rute penerbangan langsung ke destinasi wisata Indonesia seperti Labuan Bajo diharapkan bisa mendorong kunjungan wisatawan dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Pariwisata juga menjadi sorotan, mengingat Indonesia merupakan penyumbang wisatawan asing terbesar kedua bagi Singapura pada 2024 dengan 2,5 juta pengunjung, sementara Singapura menjadi negara pengirim wisatawan terbanyak ketiga ke Indonesia, mencapai 1,4 juta orang.
Program seperti twinning destination, cruise, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) diharapkan mampu mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan dari kedua negara. Salah satu rencana utama yaitu pembukaan rute kapal pesiar dari Singapura ke destinasi wisata Indonesia seperti Belitung.
Kedua menteri menyatakan optimisme terhadap keberlanjutan kerja sama dalam kerangka 6WG, serta menekankan pentingnya peran aktif sektor swasta dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Hasil pertemuan ini dituangkan dalam Joint Report to Leaders dan akan dilaporkan dalam forum Leaders’ Retreat pada 16 Juni 2025 di Singapura.