[Medan | 17 Mei 2024] Inflasi harga konsumen AS mencapai 3,4% secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2024. Angka inflasi ini pun menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang mencapai 3,5%.
Secara bulanan, inflasi AS mencapai 0,3% pada April 2024, mengalami penurunan dari angka 0,4% pada Maret 2024. Inflasi inti, yang tidak termasuk harga energi dan pangan, juga mengalami penurunan dari 0,4% pada Maret 2024, menjadi 0,3% di April 2024. Inflasi inti AS yang tidak termasuk kenaikan harga komoditas dan makanan minuman tercatat sebesar 3,4%, lebih rendah dibanding periode Maret 2024 yang tercatat naik 3,8%.
Data ekonomi terkini di AS memberikan indikasi potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Dengan inflasi yang lebih rendah pada bulan April dan penjualan ritel tetap datar, indikasi tersebut mungkin menjadi sinyal bagi The Fed untuk memulai siklus pelonggaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Adapun Ekonom Utama Departemen Riset Ekonomi dan Kerja Sama Regional Bank Pembangunan Asia (ADB) Arief Ramayandi memprediksikan bahwa tingkat suku bunga acuan di Amerika Serikat dan Uni Eropa akan mulai turun pada pertengahan 2024. ADB menyebut data-data perekonomian AS terbaru menguatkan optimisme ini.