IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Inflasi AS Naik Jadi 2,6%, Kemana Arah Suku The Fed?

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ usatoday.com
SHARE

[Medan | 15 November 2024] Sejumlah pejabat dari Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menegaskan bahwa mereka masih belum pasti mengenai seberapa besar penurunan suku bunga yang diperlukan.

Inflasi tahunan AS pada Oktober 2024 tercatat meningkat menjadi 2,6%, naik dari 2,4% pada bulan September, yang merupakan angka terendah sejak Februari 2021. Meski mengalami kenaikan, angka ini masih sesuai dengan ekspektasi pasar. Sementara itu, inflasi inti (yang tidak mencakup makanan dan energi) tetap stabil di angka 3,3%, dengan kenaikan bulanan yang moderat sebesar 0,3%, serupa dengan bulan sebelumnya.

Stabilnya inflasi inti dan kenaikan yang relatif kecil ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi tidak memburuk secara signifikan, membuka peluang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter. Berdasarkan CME FedWatch, pasar saat ini memperkirakan peluang 82,3% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember 2024.

Selain itu, klaim tunjangan pengangguran di AS turun sebanyak 4.000 menjadi 217.000 pada minggu yang berakhir 9 November, angka terendah sejak Mei dan jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan menjadi 223.000. Klaim pengangguran yang belum dibayar juga turun 19.000 menjadi 1,873 juta pada minggu terakhir Oktober.

Meskipun inflasi AS sedikit meningkat, stabilitas inflasi inti dan penurunan klaim pengangguran menunjukkan bahwa tekanan inflasi tidak terlalu signifikan, dan pasar tenaga kerja tetap kuat. Hal ini memberi peluang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga pada Desember, meski kekuatan pasar tenaga kerja mungkin mengurangi urgensi untuk segera melonggarkan kebijakan. Secara keseluruhan, meski ada potensi pemangkasan suku bunga, The Fed akan berhati-hati dan mempertimbangkan risiko inflasi jangka panjang.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: inflasi AS, suku bunga AS, suku bunga The Fed
Aurelia Tanu November 15, 2024 November 15, 2024
Previous Article Sri Mulyani Pastikan Tarif PPN 12% Berlaku Mulai 2025
Next Article Hampir Sebulan Menjabat, Apa Dampak Kinerja Prabowo terhadap Pasar Obligasi Indonesia?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?