IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Inflasi AS Naik ke 2,7% pada November, The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga?

By Aurelia Tanu 6 months ago Ekonomi
Image source: AP/ usatoday.com
SHARE

[Medan | 12 Desember 2024] Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk November menunjukkan kenaikan 2,7% dari tahun ke tahun, sesuai dengan perkiraan. Core CPI, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 3,3%, juga sesuai dengan ekspektasi. Meskipun inflasi masih berada di atas target The Fed sebesar 2%, data ini memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan pada 18 Desember mendatang.

Pasalnya, inflasi AS telah menurun secara signifikan sejak mencapai puncaknya di 9,1% pada Juni 2022, yang merupakan level tertinggi dalam 40 tahun. Penurunan ini terjadi secara bertahap selama dua tahun terakhir, dengan angka inflasi terendah tercatat sebesar 2,4% pada September lalu, sebelum naik tipis menjadi 2,6% di Oktober dan 2,7% di November.

Adapun setelah rilis data ini, peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed semakin besar. Perangkat CME FedWatch mencatat probabilitas langkah tersebut telah meningkat menjadi lebih dari 99,9%, naik dari 89% sebelumnya.

Jika pemangkasan suku bunga kembali dilakukan pekan depan, suku bunga acuan akan berada di kisaran 4,25%-4,50%. Investor menyambut langkah ini dengan harapan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi AS. Namun, langkah tersebut juga akan dihadapkan pada tantangan baru dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, yang kembali memenangkan pemilu.

Trump, yang akan dilantik pada Januari mendatang, telah memperbarui rencananya untuk menerapkan tarif impor. Kebijakan ini diperkirakan dapat memicu tekanan inflasi tambahan, meskipun Trump berargumen bahwa tarif “tidak membebani rakyat Amerika.” Pendapat tersebut bertolak belakang dengan pandangan mayoritas ekonom, yang menilai bahwa tarif cenderung meningkatkan biaya barang dan jasa.

Selain kebijakan tarif, hubungan Trump dengan Federal Reserve juga menjadi perhatian pasar. Selama masa kampanye, Trump beberapa kali menyatakan bahwa Gedung Putih seharusnya memiliki pengaruh lebih besar dalam menentukan kebijakan moneter. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa lembaga tersebut akan tetap independen, bahkan jika berada di bawah tekanan dari pemerintahan baru.

Dengan inflasi yang masih stabil di bawah 3% dan potensi kebijakan fiskal yang dapat menambah tekanan harga, pasar memproyeksikan bahwa The Fed kemungkinan akan menghentikan sementara perubahan suku bunga pada awal tahun depan. Namun, jika inflasi kembali meningkat akibat kebijakan Trump, Federal Reserve mungkin akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lagi guna menjaga stabilitas ekonomi.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: inflasi AS, Jerome Powell, suku bunga AS, suku bunga The Fed, The Fed
Aurelia Tanu December 11, 2024 December 12, 2024
Previous Article Pohon Tumbang di Monkey Forest, Dua Turis Meninggal Dunia
Next Article IHSG Sempat Balik ke Level 7.500, Apa Pendorongnya?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?