IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Inflasi AS Naik ke 2,9% per Desember 2024, Apakah The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga?

By Aurelia Tanu 5 months ago Ekonomi
Image source: AP/ nbcnews.com
SHARE

[Medan | 17 Januari 2025] Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga konsumen (IHK/CPI) naik menjadi 2,9% pada Desember 2024 (year on year/YoY), naik dari 2,7% pada November 2024. Secara bulanan, inflasi AS juga meningkat menjadi 0,4%, dibandingkan dengan 0,3% pada bulan sebelumnya.

Namun, IHK inti yang mengabaikan komponen makanan dan energi tercatat naik 0,2% pada Desember 2024, menurun dari 0,3% pada bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi inti juga turun menjadi 3,2% dari 3,3% pada bulan sebelumnya.

Penurunan ini mencatatkan perlambatan pertama dalam laju kenaikan inflasi inti selama enam bulan terakhir. Beberapa faktor yang menahan angka inflasi inti pada Desember termasuk penurunan biaya menginap di hotel, kenaikan yang lebih kecil pada layanan medis, serta pertumbuhan biaya sewa yang melandai.

Penurunan IHK kembali membuka harapan bahwa inflasi mulai terkendali. Namun, pejabat Federal Reserve masih membutuhkan lebih banyak bukti berupa data inflasi yang konsisten rendah untuk memastikan hal tersebut. Tekanan harga yang masih ada telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar obligasi global, dan menimbulkan kekhawatiran bahwa kebijakan pelonggaran yang dilakukan The Fed pada akhir tahun lalu mungkin terlalu cepat.

Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, Tom Barkin, menyatakan bahwa data inflasi terbaru menunjukkan kemajuan dalam menurunkan inflasi menuju target 2% dari bank sentral, meskipun suku bunga perlu tetap terkendali. Bersamaan dengan laporan tenaga kerja yang kuat pekan lalu, pejabat The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan akhir bulan ini. Namun, semakin banyak ekonom yang melihat laporan ini sebagai dasar untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada Maret mendatang.

Sebelumnya, sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa pelonggaran kebijakan moneter baru akan terjadi pada paruh kedua tahun ini. Kepala analis global Principal Asset Management menyebutkan bahwa data inflasi Desember 2024 belum cukup untuk meyakinkan The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC Januari.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: data inflasi AS, Federal Reserve, inflasi AS, Jerome Powell, suku bunga AS, The Fed
Aurelia Tanu January 16, 2025 January 17, 2025
Previous Article Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Gencatan Senjata, Apa Dampaknya ke Pasar Indonesia?
Next Article Naik 200% Sejak IPO, Saham Raharja Energi (RATU) Kena Suspensi
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?