IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Inflasi Indonesia Capai 1,55% di November 2024, Level Terendah Sejak 2021

By Aurelia Tanu 6 months ago Ekonomi
Image source: AP/ money.kompas.com
SHARE

[Medan | 3 Desember 2024] Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 mencatat inflasi sebesar 0,30% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara itu, secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi mencapai 1,55%.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa dibandingkan November 2023, kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang terbesar inflasi bulanan adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,78% dan kontribusi 0,22% terhadap inflasi. Komoditas utama yang memengaruhi inflasi di kelompok ini adalah bawang merah dan tomat, yang masing-masing menyumbang 0,10%.

Selain itu, komoditas lain seperti emas perhiasan (0,04%), daging ayam ras, dan minyak goreng (masing-masing 0,03%) juga memberikan kontribusi. Komoditas seperti bawang putih, ikan segar, rokok kretek mesin, angkutan udara, dan kopi bubuk masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01%.

Berdasarkan data bulanan, inflasi November 2024 yang mencapai 0,30% terutama disebabkan oleh komponen bergejolak. Komponen inti mencatat inflasi sebesar 0,17%, memberikan kontribusi 0,11%, dengan emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk menjadi penyumbang utama. Selain itu, komponen harga yang diatur pemerintah mencatat inflasi 0,12% dengan andil 0,02%.

Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst di Mirae Asset Sekuritas, laju inflasi yang terkendali berdampak positif pada emiten sektor ritel. Nafan menilai emiten ritel akan mendapatkan manfaat dari peningkatan konsumsi domestik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, yang didorong oleh program diskon dan promosi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan emiten peritel.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang layak dicermati oleh investor, termasuk AKRA, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BUKA, GOTO, ITMG, KLBF, MDKA, MEDC, PGAS, SMGR, TLKM, ULTJ, dan UNTR. Untuk sektor ritel, Nafan secara khusus merekomendasikan saham ERAA dan ACES.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: data inflasi, Inflasi, inflasi Indonesia, Inflasi November 2024, inflasi RI
Aurelia Tanu December 3, 2024 December 3, 2024
Previous Article Saham ADRO Mendadak Loncat Usai Sentuh ARB, Ada Apa?
Next Article Saham Big Banks Kembali Loyo, Apa Penyebabnya?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?