[Medan | 6 Januari 2025] Tahun 2024 mencatat sejarah baru dalam inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia. Dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 1,57% (year-on-year/yoy), inflasi tahun ini menjadi yang terendah sejak Badan Pusat Statistik (BPS) mulai mencatat data pada 1958. Rekor sebelumnya dipegang oleh tahun 2020 dengan inflasi tahunan sebesar 1,68%. Pada Desember 2024, inflasi bulanan tercatat 0,44% (month-to-month/mtm).
BPS mengungkapkan bahwa inflasi yang rendah ini dipengaruhi oleh stabilnya harga komoditas pangan bergejolak (volatile food) sepanjang tahun. Namun, data menunjukkan inflasi yang memecahkan rekor terendah ini juga mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat. Kelesuan daya beli rumah tangga menjadi indikasi utama kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Meski daya beli melemah, ruang untuk pelonggaran moneter melalui penurunan suku bunga acuan BI rate masih terbatas. Ancaman terhadap nilai tukar rupiah pada 2025, ditambah dengan kekuatan dolar AS yang diproyeksikan semakin dominan, membuka kemungkinan Bank Indonesia (BI) mengambil kebijakan moneter yang lebih ketat. Jika BI terpaksa menaikkan suku bunga acuan, dampaknya dapat memperberat tekanan terhadap perekonomian domestik.
Keputusan pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% diharapkan dapat meredam tekanan inflasi sekaligus memberikan ruang bagi daya beli masyarakat. Meski demikian, tren deflasi akibat lemahnya permintaan diperkirakan masih berlanjut pada 2025.
Bank investasi global Barclays memperkirakan peluang penurunan BI rate tahun ini menjadi semakin kecil. Jika pelemahan rupiah terus berlangsung, BI bahkan dapat mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga. Skenario dasar Barclays memproyeksikan penurunan BI rate sebesar 25 bps pada kuartal pertama dan kedua, sehingga bunga acuan Indonesia diperkirakan akan bertahan di level 5,5% sepanjang tahun.
Meskipun inflasi telah mencapai rekor terendah, tantangan makroekonomi seperti pelemahan daya beli, penguatan dolar AS, dan potensi kenaikan suku bunga BI akan tetap menjadi perhatian utama dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik pada 2025.