[Medan | 8 November 2024] Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,50-4,75% pada Kamis waktu AS atau Jumat dini hari waktu Indonesia (8/11/2024).
Ini merupakan penurunan kedua berturut-turut oleh The Fed dalam dua pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Sebelumnya, pada September lalu, The Fed telah memangkas suku bunga sebesar 50 bps, sehingga total penurunan kini mencapai 75 bps.
The Fed menyatakan pemangkasan ini dilakukan karena mereka yakin inflasi AS sedang menuju target 2%. Data ekonomi terbaru juga menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus tumbuh dengan laju yang cukup kuat.
Sebagai informasi, inflasi AS melandai ke 2,4% (year on year/yoy) pada September 2024, sementara tingkat pengangguran tercatat 4,1% pada bulan yang sama. Tingkat pengangguran ini sempat mencapai 4,3% pada Juli 2024, tertinggi sejak Oktober 2021. Sementara itu, ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8% pada kuartal III-2024, sedikit di bawah ekspektasi namun masih di atas rata-rata historis AS di kisaran 1,8%-2%. Secara umum, pasar tenaga kerja tetap stabil. Namun, jumlah pekerjaan non-farm payrolls hanya bertambah 12.000 pada Oktober 2024, terendah sejak Desember 2020.
Rapat FOMC kali ini juga diadakan sehari setelah Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilu AS, mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Trump selama kampanye pun berjanji akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan melindungi industri dalam negeri melalui kebijakan proteksionis.
Sejumlah ekonom memperkirakan bahwa rencana Trump untuk mendorong percepatan ekonomi AS bisa menyebabkan inflasi meningkat, yang dapat mempengaruhi besaran pemotongan suku bunga oleh The Fed. Selain itu, Trump selama masa kepresidenan sebelumnya, sering mengkritik The Fed dan Jerome Powell. Pada 2019, misalnya, ia beberapa kali mengecam kebijakan bank sentral dan bahkan menyebut bahwa The Fed menjadi hambatan lebih besar bagi kemakmuran Amerika dibandingkan China.
Lantas, apakah The Fed akan kembali menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang?
Dalam konferensi pers setelah FOMC, Jerome Powell menegaskan bahwa The Fed tetap independen dan kebijakan moneter tidak akan segera dipengaruhi oleh pemerintahan baru. Berdasarkan perangkat FedWatch dari CME Group, saat ini pasar menunjukkan 74,8% proyeksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga lagi pada pertemuan 18 Desember mendatang.
Untuk 2025, The Fed memperkirakan suku bunga berada di level 3,4%, yang menunjukkan pemotongan sebesar 100 bps atau 1%. Di tahun 2026, suku bunga diperkirakan turun menjadi 2,9%, atau dipangkas 50 bps. Analis dari Capital Economics juga memprediksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada setiap pertemuan berikutnya, dengan target suku bunga terendah antara 3,50%-3,75% pada bulan Mei.