[Medan | 3 Oktober 2024] Harga emas global melonjak hampir 2% akibat serangan Iran ke Israel, yang memicu ketidakpastian di pasar dan mendorong permintaan aset safe haven. Pada perdagangan Selasa (1/10/2024), harga emas di pasar spot naik 1,72% menjadi US$2.662,82 per troy ons. Sementara itu, pada Rabu (2/10/2024) pukul 8.28 WIB, harga emas stabil di US$2.659,19 per troy ons.
Lonjakan harga emas ini disebabkan oleh peningkatan permintaan aset safe haven, di tengah kekhawatiran akan pecahnya perang besar di Timur Tengah setelah Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel. Iran melakukan serangan besar-besaran dengan rudal ke Israel pada Selasa (1/10/2024), hanya beberapa jam setelah Gedung Putih memperingatkan bahwa Teheran sedang merencanakan serangan.
Analis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan bahwa lonjakan harga emas terutama dipicu oleh invasi darat yang dilakukan Israel ke Lebanon. Ketegangan ini menyebabkan peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven, karena investor berupaya melindungi kekayaannya di tengah ketidakpastian global. Secara teknis, Nugraha memprediksi bahwa tren harga emas masih bullish.
Ia menambahkan bahwa jika ketegangan terus meningkat, emas diperkirakan akan tetap mendapat dukungan dari investor yang mencari keamanan. Namun, jika situasi mereda dan fokus pasar beralih kembali pada data ekonomi dan fundamental lainnya, emas kemungkinan akan mengalami tekanan koreksi yang lebih besar.
Selain faktor geopolitik, Nugraha juga mencatat bahwa perselisihan ketenagakerjaan di AS dapat turut mempengaruhi ekonomi global. Mogok kerja di pelabuhan Pantai Timur dan Gulf Coast yang dimulai pada Selasa diperkirakan akan mengganggu perdagangan laut AS, yang bisa menjadi faktor tambahan dalam volatilitas pasar.