[Medan | 13 Agustus 2024] Presiden Joko Widodo akhirnya mengadakan sidang kabinet pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam pembukaan sidang, ia menyampaikan bahwa sebanyak 55 perusahaan telah berinvestasi di IKN dengan total nilai mencapai Rp 56,2 triliun hingga Agustus 2024.
Jokowi menjelaskan bahwa investasi tersebut mencakup 6 proyek di sektor pendidikan, 3 proyek di sektor kesehatan, 10 proyek di sektor ritel dan logistik, 8 proyek di sektor hotel, 2 proyek di sektor energi dan transportasi, 14 proyek di sektor kantor dan perbankan, 9 proyek hunian dan area hijau, serta 3 proyek di sektor media dan teknologi.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan bahwa perpindahan ibu kota ke IKN tidak hanya soal perpindahan fisik, tetapi juga perubahan pola pikir dan pola kerja. Ia mengatakan bahwa mobilitas di IKN akan menggunakan kendaraan listrik, sementara energi yang digunakan akan bersumber dari energi hijau.
Bangunan di IKN akan diarahkan menjadi bangunan hijau dengan prioritas aksesibilitas untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda. Ekonomi yang akan dikembangkan di IKN adalah ekonomi hijau dan ekonomi digital yang akan mendukung pemerintahan di Ibu Kota Nusantara.
Jokowi optimis bahwa investasi dan pemindahan ibu kota negara ke IKN akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ia berharap agar ekonomi tidak lagi terkonsentrasi di Jakarta dan Pulau Jawa. Saat ini, 58% produk domestik bruto (PDB) Indonesia berpusat di Pulau Jawa, dan ia ingin agar angka tersebut tersebar ke luar Jawa.