[Medan | 7 Agustus 2024] Harga minyak terpantau naik pada awal perdagangan hari Selasa (6/8/2024) karena kekhawatiran bahwa konflik yang meningkat di Timur Tengah dapat mengganggu pasokan.
Menurut laporan Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$ 1,25, atau 1,6%, menjadi US$ 77,55 per barel pada pukul 00.37 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$ 1,35, atau 1,9%, menjadi US$ 74,29. Sebelumnya pada hari Senin, harga acuan WTI dan Brent turun hingga 0,7%-0,8% karena aksi jual terus berlanjut di pasar saham global.
Sebagai informasi, Israel sedang bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Iran dan milisi regional sebagai pembalasan atas pembunuhan pejabat Hizbullah dan Hamas. Konflik geopolitik di kawasan penghasil minyak dunia biasanya menyebabkan kenaikan harga minyak karena gangguan pasokan, peningkatan volatilitas pasar, dan spekulasi yang meningkat.
Di sisi lain, analis Goldman Sachs Group Inc menilai bahwa risiko resesi AS cukup kecil, sehingga permintaan minyak tetap terjaga di negara-negara maju dan India, serta peningkatan posisi spekulatif yang seharusnya mendukung harga minyak. Ekspor minyak oleh anggota OPEC Venezuela juga tercatat mengalami penurunan pada Juli karena gangguan di unit pemrosesan minyak mentah.
Selain itu, penghentian produksi dari ladang minyak terbesar di Libya kembali memusatkan perhatian pada Timur Tengah. Produksi dari ladang minyak Sharara di Libya berhenti total akibat pertikaian politik untuk merebut kekuasaan di negara Afrika Utara tersebut.