[Medan | 11 November 2024] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China telah menghasilkan komitmen investasi senilai US$10 miliar atau sekitar Rp156 triliun (berdasarkan kurs Jisdor Rp15.671 per dolar AS). Investasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia.
Selain aspek ekonomi, Prabowo juga mengungkapkan keinginan Indonesia untuk belajar dari pengalaman China dalam mengatasi kemiskinan. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memperkuat upaya pengentasan kemiskinan di dalam negeri. Di sektor pendidikan, Prabowo juga menyampaikan rencana untuk mengirim lebih banyak pelajar Indonesia ke perguruan tinggi di China, dengan harapan membangun generasi muda yang terdidik dan siap menghadapi tantangan global.
Dalam kunjungan tersebut, Indonesia dan China juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama strategis di bidang mineral hijau. MoU ini bertujuan memperkuat rantai pasok mineral yang berkelanjutan untuk energi bersih serta mendukung pengembangan industri mineral hijau yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan di kedua negara.
Berdasarkan data dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), China merupakan negara ketiga terbesar yang berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$5,78 miliar atau Rp86,7 triliun sepanjang periode Januari-September 2024. Singapura masih menjadi investor terbesar dengan nilai investasi US$14,35 miliar, diikuti Hongkong dengan US$6,06 miliar. Kunjungan Prabowo ini diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi dari China di Indonesia.