[Medan | 12 Desember 2025] Senat Meksiko menyetujui kenaikan tarif impor hingga 50% untuk beberapa negara Asia, termasuk China, India, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia, mulai tahun 2026. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan industri lokal meski menghadapi penentangan dari kalangan bisnis.
Beberapa poin utama kebijakan ini:
- Tarif Barang Tertentu: Kenaikan berlaku untuk mobil, suku cadang mobil, tekstil, pakaian, plastik, dan baja. Sebagian besar produk akan dikenakan tarif hingga 35%.
- Proses Legislasi: RUU disahkan Senat dengan 76 suara mendukung, 5 menentang, dan 35 abstain. Tarif untuk sekitar 1.400 lini produk mengalami penyesuaian, sebagian mengalami pengurangan dibandingkan usulan awal.
- Tujuan Ekonomi: Kebijakan ini ditujukan untuk melindungi sektor lokal, menjaga lapangan kerja, serta menambah pendapatan negara sekitar $3,76 miliar di 2026.
- Konteks Global: Langkah ini juga dimaksudkan untuk menenangkan Amerika Serikat menjelang peninjauan USMCA dan mengurangi defisit fiskal Meksiko.
China menanggapi dengan keberatan, memperingatkan bahwa langkah tarif sepihak ini akan “secara substansial melemahkan” kepentingan perdagangan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa proteksionisme merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri.
Sejumlah senator Meksiko menekankan manfaat bagi produk lokal dan lapangan kerja. Emmanuel Reyes, Ketua Komite Ekonomi Senat, menambahkan bahwa penyesuaian ini akan memperkuat posisi Meksiko dalam rantai pasok global sekaligus melindungi sektor-sektor kunci dari persaingan luar negeri.
Sementara itu, AS terus mendorong negara-negara Amerika Latin untuk membatasi hubungan ekonomi dengan China, seiring persaingan untuk mempengaruhi kawasan tersebut.

