[Medan | 6 Februari 2025] Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 tercatat sebesar 5,03%, lebih rendah dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai 5,05% dan tidak memenuhi target APBN 2024 yang dipatok di 5,2%. Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 22.138,96 triliun, sementara PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat Rp 12.920,28 triliun.
Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami fluktuasi sepanjang 2024. Pada kuartal pertama, ekonomi tumbuh 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy), kemudian melambat menjadi 5,06% di kuartal kedua. Pada kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi turun lebih jauh ke level 4,95% sebelum akhirnya kembali naik sedikit ke 5,02% pada kuartal keempat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 tidak tercapai. Ketidakpastian ekonomi global masih menjadi tantangan utama, meskipun terdapat momentum pemilu dan pilkada yang seharusnya dapat mendorong pertumbuhan. Selain itu, harga komoditas yang mengalami penurunan sepanjang 2024 juga berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.
Meskipun pertumbuhan ekonomi mengalami sedikit perlambatan, Indonesia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan di atas 5%. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian masih cukup stabil di tengah berbagai tantangan global. Pemerintah diharapkan dapat terus mendorong kebijakan yang dapat meningkatkan investasi, konsumsi domestik, dan daya saing industri guna menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang.