[Medan | 21 April 2025] Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi arus keluar dana asing (capital outflow) dari pasar keuangan domestik sebesar Rp11,96 triliun pada pekan ketiga April 2025. Data tersebut dihimpun dari transaksi pasar keuangan periode 14–16 April 2025.
Aliran keluar terbesar terjadi di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Tercatat investor nonresiden melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp13,01 triliun di pasar saham dan Rp2,24 triliun di SRBI. Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) justru mencatat pembelian bersih (net buy) oleh investor asing sebesar Rp3,28 triliun.
Meskipun tekanan dari aliran modal keluar masih terasa, indikator risiko investasi Indonesia justru menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari penurunan premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun yang berada di level 106,39 basis poin (bps) per 16 April 2025, lebih rendah dibanding posisi 111,73 bps pada 11 April 2025. Penurunan ini mengindikasikan persepsi risiko terhadap Indonesia tetap relatif terkendali di mata investor global.
Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 16 April 2025, investor asing tercatat telah melakukan jual bersih Rp36,86 triliun di pasar saham, beli bersih Rp9,63 triliun di pasar SBN, dan jual bersih Rp7,94 triliun di SRBI.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. BI juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna memperkuat ketahanan eksternal Indonesia, terutama dalam menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian.