[Medan | 15 Desember 2025] Pemerintah Indonesia memastikan proses finalisasi perjanjian dagang resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tetap berlanjut, meskipun sebelumnya sempat muncul kekhawatiran kesepakatan tersebut berisiko tertunda.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah mempercepat penyelesaian reciprocal tariff agreement dengan AS, dengan target rampung sebelum akhir 2025. Airlangga bersama tim negosiasi dijadwalkan kembali ke Washington pekan depan untuk memastikan proses penandatanganan berjalan sesuai target.
“Perjanjian mengenai reciprocal tariff itu akan dilanjutkan dalam waktu dekat. Saya akan mengirim tim ke Washington minggu depan, dan harapannya sampai akhir tahun ini apa yang sudah diperjanjikan oleh kedua pemimpin, yaitu Presiden Prabowo dan Presiden Trump, bisa dituangkan dalam draft agreement,” ujar Airlangga kepada awak media, Jumat (12/12/2025).
Perkembangan ini diperoleh setelah Airlangga berkomunikasi langsung dengan United States Trade Representative (USTR), Ambassador Jamieson Greer, pada Kamis malam. Keduanya sepakat untuk menuntaskan seluruh komitmen yang telah dituangkan dalam leaders declaration pada 22 Juli 2025.
Menurut Airlangga, Indonesia menjadi negara ketiga yang berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan AS dalam kerangka perjanjian tarif resiprokal, dan capaian tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah Amerika Serikat.
Tidak Ada Lagi Hambatan Non-Tarif
Airlangga menegaskan bahwa isu hambatan non-tarif (non-tariff barrier) pada dasarnya telah diselesaikan. Proses yang tersisa saat ini bersifat teknis, yakni penyusunan dan finalisasi dokumen perjanjian.
“Non-tariff barrier tinggal ditulis saja. Semua sudah selesai antara Presiden Prabowo dan Presiden Trump dan sudah menjadi bagian dari joint statement. Kendalanya tinggal karena dokumen belum ditandatangani,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan seluruh proses perjanjian dapat diselesaikan sebelum akhir 2025, sesuai arahan Presiden Prabowo. Dengan rampungnya kesepakatan ini, pemerintah berharap kerja sama ekonomi Indonesia dan AS dapat semakin kuat dan saling menguntungkan.
AS Sinyalkan Lanjutkan Pembahasan
Di sisi lain, Perwakilan Dagang Amerika Serikat Jamieson Greer juga menyatakan komitmen untuk melanjutkan pembahasan kesepakatan dagang dengan Indonesia. Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya ada kekhawatiran bahwa kesepakatan yang dicapai pada Juli berpotensi batal.
Meski enggan mengungkap detail pembicaraan karena terikat perjanjian kerahasiaan, Greer menegaskan minat Washington untuk menuntaskan kesepakatan tersebut. “Kami selalu siap untuk bergerak maju dan bergerak cepat. Saya akan berbicara dengan mitra saya di Indonesia untuk membahas kemajuan,” kata Greer dalam acara Atlantic Council, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/12/2025). Ia menambahkan bahwa penyelesaian kesepakatan tersebut dinilai menguntungkan bagi kedua negara.

