[Medan | 16 Oktober 2024] Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data neraca perdagangan Indonesia untuk periode September 2024 pada Selasa (15/10/2024). Neraca perdagangan mencatatkan surplus sebesar US$ 3,26 miliar, dengan total ekspor mencapai US$ 22,08 miliar dan impor sebesar US$ 18,82 miliar.
Surplus pada September ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 2,9 miliar. Surplus ini merupakan yang ke-53 berturut-turut sejak Mei 2020, didukung oleh penurunan impor.
Surplus September 2024 terutama berasal dari komoditas nonmigas dengan nilai surplus mencapai US$ 4,62 miliar. Menurut Amalia, komoditas yang menyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati (HS15), serta besi baja (HS72). Nilai surplus kali ini melampaui perkiraan pasar, yang menurut konsensus CNBC Indonesia dari 11 lembaga memproyeksikan surplus sebesar US$ 2,9 miliar.
Dengan surplus yang lebih tinggi dari Agustus 2024 yang mencapai US$ 2,89 miliar, Indonesia telah mencatat surplus perdagangan selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Konsensus juga memperkirakan ekspor akan tumbuh 8,78% year-on-year (yoy), sementara impor diprediksi meningkat 13,87% yoy pada September 2024.