IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

OECD Naikkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,9%, Apa Pendorongnya?

By Aurelia Tanu 7 days ago Ekonomi
Image source: AP/ voi.id
SHARE

[Medan | 24 September 2025] Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam Interim Report OECD Economic Outlook edisi September 2025.

Dalam laporan terbaru, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 4,9% pada 2025 dan 2026. Angka ini lebih tinggi 0,2 poin persentase dari laporan Juni 2025 untuk tahun 2025, dan 0,1 poin persentase untuk 2026.

OECD menilai tren suku bunga acuan yang semakin rendah menjadi faktor utama yang mendorong revisi positif tersebut, karena berpotensi meningkatkan arus investasi ke dalam negeri. Selain itu, pelonggaran kebijakan moneter dan dukungan investasi publik juga diperkirakan menjadi penopang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Namun, proyeksi pertumbuhan yang lebih tinggi juga disertai dengan perkiraan kenaikan inflasi. OECD memperkirakan inflasi Indonesia naik dari 1,9% pada 2025 menjadi 2,7% pada 2026, didorong oleh depresiasi nilai tukar rupiah yang memengaruhi harga-harga domestik.

Secara global, OECD juga merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,9% menjadi 3,2% pada 2025. Perekonomian dunia dinilai lebih tangguh dari perkiraan semula berkat belanja pemerintah China, investasi terkait kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat, serta dorongan front-loading atau percepatan impor sebelum tarif perdagangan baru diterapkan.

Meskipun begitu, pertumbuhan global tetap lebih rendah dibandingkan 3,3% pada 2024, dan diperkirakan kembali melambat menjadi 2,9% pada 2026 seiring berhentinya efek front-loading dan meningkatnya hambatan perdagangan.

 

You Might Also Like

Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lewati 5,5% di Kuartal IV-2025

Trump Kenakan Tarif 100% Untuk Obat-obatan yang Masuk ke AS

Aliran Asing Keluar RI Capai Rp 2,71 Triliun di Pekan Keempat September 2025

Rupiah Ditutup Melemah Dekati Level Rp 16.800, Apa Pemicunya?

Resmi Diteken, Indonesia Untung Apa Saja dari IEU-CEPA?

TAGGED: ekonomi Indonesia, OECD, proyeksi pertumbuhan ekonomi
Aurelia Tanu September 24, 2025 September 24, 2025
Previous Article Gelar RUPSLB, INCO Ubah Susunan Direksi
Next Article Naikkan Bunga Deposito Valas Jadi 4%, Saham Bank BUMN Siap Ngegas Lagi?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?