IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

OPEC+ Tunda Kenaikan Produksi, Harga Minyak Melesat

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ reuters.com
SHARE

[Medan | 5 November 2024] Harga minyak mengalami peningkatan setelah OPEC+ memutuskan untuk menunda kenaikan produksi yang direncanakan pada bulan Desember selama satu bulan. Kenaikan harga minyak Brent tercatat sebesar 2%, menjadikannya lebih dari US$74 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga naik di atas US$70 per barel pada hari Senin (4/11/2024).

Sebelumnya, OPEC+, yang terdiri dari negara-negara penghasil minyak serta Rusia dan sekutunya, merencanakan peningkatan produksi sebesar 180.000 barel per hari (bpd) mulai Desember. Keputusan ini berarti mereka akan memperpanjang pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari untuk satu bulan ke depan, setelah rencana kenaikan yang sebelumnya ditunda pada bulan Oktober akibat penurunan harga dan lemahnya permintaan.

Penguatan harga minyak juga dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Iran menambah ketegangan politik di kawasan tersebut setelah pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khameini, menyatakan respons terhadap tindakan Israel yang dianggap menghancurkan. The Wall Street Journal melaporkan bahwa Iran berencana melakukan serangan setelah pemungutan suara pemilu AS, tetapi sebelum pelantikan presiden baru pada bulan Januari. Serangan tersebut kemungkinan tidak hanya menggunakan rudal dan pesawat tak berawak seperti yang dilakukan sebelumnya.

Di sisi lain, pasar sedang menantikan pemilihan presiden AS yang dijadwalkan pada hari Selasa, di mana jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Wakil Presiden Partai Demokrat, Kamala Harris, dan mantan Presiden Partai Republik, Donald Trump. Pada hari Kamis (7/11/2024), para ekonom memperkirakan Federal Reserve AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Di China, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional juga dijadwalkan bertemu pada 4-8 November dan diperkirakan akan menyetujui stimulus tambahan untuk meningkatkan perekonomian yang melambat, meskipun sebagian besar dana tersebut mungkin akan digunakan untuk membantu mengurangi utang pemerintah daerah.

 

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: harga minyak, harga minyak brent, harga minyak dunia, harga minyak WTI, OPEC+
Aurelia Tanu November 4, 2024 November 5, 2024
Previous Article Kalau Trump Menang, Harga Emas Bakal Meroket?
Next Article Suami Tikam Istri Hingga Tewas saat Live Karaoke di Serdang Bedagai
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?