[Medan | 29 Oktober 2024] Yen Jepang anjlok setelah Partai Liberal Demokratik (LDP) yang berkuasa mencatat hasil buruk dalam pemilu parlemen pada Minggu (27/10/2024). Mata uang Jepang melemah hingga 1% ke level 153,88 per dolar AS pada Senin (28/10/2024), titik terendahnya dalam sekitar tiga bulan.
Media pemerintah NHK memperkirakan bahwa blok berkuasa hanya akan meraih 214 kursi, jauh dari batas minimum 233 kursi yang diperlukan untuk mengamankan mayoritas. Sementara itu, Partai Demokrat Konstitusional (CDP) dan Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP) dari oposisi memperoleh dukungan signifikan, yang meningkatkan ketidakstabilan politik di Jepang. Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang baru menjabat awal bulan ini, terancam kehilangan posisinya akibat hasil buruk partainya.
Ini merupakan pertama kalinya sejak 2009 LDP kehilangan mayoritas di parlemen. Ishiba, yang menggantikan Fumio Kishida sebagai Perdana Menteri pada 1 Oktober, mengadakan pemilu mendadak pada 30 September setelah memenangkan suara internal partai melawan pesaingnya, Sanae Takaichi. Namun, kampanye LDP diwarnai kekhawatiran atas inflasi dan skandal korupsi partai.
Sebagian besar penurunan yen juga disebabkan oleh suku bunga yang sangat rendah di Jepang dibandingkan dengan AS dan negara-negara utama lainnya. Kesenjangan suku bunga yang besar ini tidak diperkirakan akan berubah dalam waktu dekat, karena Bank of Japan (BOJ) secara luas diyakini akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan yang berakhir Kamis (31/10/2024).