[Medan | 21 Juli 2025] Harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) kian menguat menyusul pernyataan dua pejabat kunci bank sentral AS yang sebelumnya dikenal cukup hawkish.
Gubernur Christopher Waller, dalam pidatonya di Money Marketeers NYU tanggal 17 Juli, menegaskan perlunya penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan FOMC mendatang. Ia menyebut pasar tenaga kerja AS mulai melambat, sementara inflasi akibat tarif impor bersifat sementara dan tidak kronis.
Sementara itu, Michelle Bowman, yang sebelumnya bersikukuh mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu lebih lama, juga mulai melunak. Dalam pernyataan resminya, Bowman menyatakan bahwa inflasi telah menunjukkan perbaikan dan The Fed perlu lebih berhati-hati agar tidak mempertahankan suku bunga terlalu tinggi terlalu lama, yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan pasar tenaga kerja.
Jika The Fed benar memangkas suku bunga pada pertemuan Juli, yield obligasi AS, terutama tenor menengah, kemungkinan akan turun. Ini akan menciptakan ruang bagi obligasi negara berkembang seperti Indonesia untuk mendapatkan yield yang kompetitif dengan risiko lebih rendah.