[Medan | 25 September 2024] Rencana pengetatan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dijadwalkan mulai 1 Oktober 2024 telah dibatalkan. Namun, pendaftaran QR Code MyPertamina di Subsiditepat.mypertamina.id tetap dipercepat.
Penundaan ini mencakup pembatasan penjualan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Biosolar, dan kebijakan tersebut akan diserahkan kepada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa wacana pengetatan BBM bersubsidi masih dalam pembahasan oleh pemerintah. Aturan ini sedang digodok agar ketika diberlakukan, dapat mencerminkan keadilan. Bahlil menekankan bahwa penjualan BBM bersubsidi harus tepat sasaran, terutama untuk petani dan nelayan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kuota BBM bersubsidi akan dijaga untuk memastikan distribusinya berjalan baik dan tepat sasaran. Tahun lalu, Pertamina berhasil menjaga penyaluran BBM bersubsidi di bawah kuota yang ditetapkan pemerintah dengan memanfaatkan digitalisasi, termasuk mewajibkan penggunaan QR code untuk pembelian solar. Namun, Fadjar tidak memberikan rincian mengenai angka kuota penyaluran BBM bersubsidi atau apakah stoknya akan mencukupi setelah penundaan kebijakan pengetatan ini.