IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Penarikan Utang Baru Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Naik 40,28% Jadi Rp 775,9 Triliun

By Aurelia Tanu 10 months ago Ekonomi
Image source: AP/ suara.com
SHARE

[Medan | 19 Agustus 2024] Penarikan utang baru direncanakan mencapai Rp 775,9 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, meningkat 40,28% dibandingkan dengan tahun ini yang sebesar Rp 553,1 triliun.

Berdasarkan Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, pembiayaan utang ini akan berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 642,6 triliun, naik 42,20% dari tahun ini. Selain itu, pembiayaan juga akan bersumber dari pinjaman sebesar Rp 133,3 triliun, meningkat 31,59% dari Rp 101,3 triliun pada tahun ini. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 5,2 triliun dan pinjaman luar negeri sebesar Rp 128,1 triliun.

Pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan dan proyek prioritas pemerintah, sementara pembiayaan utang melalui SBN akan dilakukan melalui penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Pembiayaan utang sebagian besar akan dilakukan dalam mata uang rupiah, dengan bunga tetap, dan tenor menengah hingga panjang.

Langkah ini diambil untuk mengelola risiko pengelolaan utang dan meningkatkan efisiensi bunga. Pemerintah akan memanfaatkan fleksibilitas dalam menentukan komposisi portofolio utang, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam strategi pembiayaan utang.

Sebagai informasi, pembiayaan utang pemerintah mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2020 hingga mencapai Rp 1.229,6 triliun, terutama untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Pada tahun 2021 dan 2022, pembiayaan utang menurun menjadi masing-masing Rp 870,53 triliun dan Rp 696,01 triliun seiring dengan perbaikan ekonomi dan berkurangnya kebutuhan penanganan Covid-19. Tren penurunan ini berlanjut pada tahun 2023, dengan pembiayaan utang turun menjadi Rp 403,95 triliun, sejalan dengan kebijakan untuk menurunkan defisit anggaran kembali ke batas maksimal 3% dari PDB sesuai dengan UU Keuangan Negara.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: penarikan utang, Prabowo-Gibran, utang pemerintahan
Aurelia Tanu August 19, 2024 August 19, 2024
Previous Article Harga Emas Diproyeksi Bisa Naik Lagi ke US$ 2.700
Next Article Defisit Anggaran 2025 Dipatok Rp 616,2 Triliun, 2,53% dari PDB
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?