[Medan | 6 Februari 2024] Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 mencapai 5,04% secara tahunan (year on year/YoY). Sementara secara kumulatif, ekonomi Indonesia di sepanjang 2023 tumbuh sebesar 5,05%. Angka tersebut pun jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang sebesar 5,31%.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pun menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu dipicu oleh perlambatan ekonomi global dan dampak fenomena kekeringan panjang atau El Nino terhadap sektor pertanian, terutama di paruh kedua tahun tersebut. Meskipun demikian, Amalia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid meskipun terjadi perlambatan di tingkat global.
Merespon data ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan ditutup melemah 0,55% ke level Rp 7.198 pada perdagangan hari Senin (5/2/2024). IHSG sendiri pun diperkirakan akan kembali bergerak sideways dalam rentang 7175 – 7250 pada perdagangan hari Selasa (6/1/2024). Pasar nampaknya memiliki ekspektasi pertumbuhan ekonomi 2023 yang lebih tinggi daripada realisasi yang tercatat.
Selain itu, faktor lain yang memengaruhi IHSG adalah kehati-hatian pasar menjelang libur akhir pekan yang panjang dan momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. China juga dijadwalkan merilis data inflasinya pada hari Kamis (8/2/2024), yang dapat berpotensi memengaruhi pergerakan indeks-indeks regional menjelang akhir pekan ini.