[Medan | 3 Desember 2024] Indeks manufaktur China mencatat peningkatan moderat selama dua bulan berturut-turut hingga November 2024. Perkembangan ini menjadi sinyal positif bahwa stimulus ekonomi mulai memberikan dampak, meski Presiden AS Donald Trump terus meningkatkan tekanan perdagangan.
Sebagai informasi, PMI Manufaktur Umum Caixin Tiongkok naik menjadi 51,5 pada November 2024 dari 50,3 pada Oktober, melampaui estimasi pasar sebesar 50,5 dan menandai kenaikan bulan kedua berturut-turut. Dengan capaian tersebut, sektor manufaktur kembali memasuki fase ekspansi.
Selama beberapa bulan terakhir, sektor manufaktur China menghadapi tekanan akibat penurunan harga produsen dan berkurangnya pesanan. Namun, tren positif PMI dalam dua bulan terakhir mencerminkan adanya perbaikan sentimen, yang sebagian besar dipicu oleh pengumuman stimulus pemerintah. Meski demikian, ancaman tarif tambahan dari AS berpotensi menjadi hambatan baru bagi sektor industri China pada tahun mendatang, mengurangi optimisme awal yang mulai muncul.
Di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi, langkah kebijakan terbaru pemerintah China bertujuan mendukung sektor properti yang sedang tertekan dan mengurangi kerentanan ekonomi menjelang periode kedua kepemimpinan Trump sebagai Presiden AS.
Donald Trump, yang kembali terpilih sebagai Presiden, baru-baru ini mengumumkan rencana tarif 10% pada barang-barang China, menuntut Beijing mengambil tindakan lebih tegas terhadap perdagangan bahan kimia yang digunakan untuk produksi fentanil. Lebih jauh, Trump juga mengancam untuk menaikkan tarif hingga 60% pada berbagai produk China, sebuah kebijakan yang dapat menjadi ancaman besar bagi ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Peningkatan tarif ini berpotensi memberikan tekanan besar pada sektor ekspor China, yang dikenal sebagai eksportir barang terbesar di dunia, sekaligus menimbulkan tantangan tambahan bagi pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.