[Medan | 8 Oktober 2024] Rupiah mengalami tekanan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan yang kuat. Pada Senin, 7 Oktober 2024, Rupiah dibuka melemah sebesar 0,77% ke angka Rp 15.600/US$.
Kenaikan dolar ini didorong oleh laporan pekerjaan AS yang dirilis pada Jumat sebelumnya. Laporan tersebut mencatat peningkatan terbesar dalam enam bulan pada September, penurunan tingkat pengangguran, dan kenaikan gaji yang solid, menandakan ekonomi AS tetap tangguh.
Data menunjukkan bahwa nonfarm payroll AS bertambah 254.000 pekerjaan pada September, jauh di atas perkiraan ekonom sebesar 150.000 pekerjaan. Selain itu, tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%, melampaui ekspektasi yang memprediksi angka tetap stabil di 4,2%.
Perbaikan ini membuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed tidak akan seagresif bulan sebelumnya. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan 94,9% pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan depan. Sementara itu, 5,1% lainnya memperkirakan The Fed tidak akan segera menurunkan suku bunga.
Selain itu, ketegangan yang memanas di Timur Tengah mendorong investor untuk beralih ke mata uang safe haven seperti dolar AS. Hal ini semakin memperberat tekanan terhadap Rupiah.