IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

Rupiah Tembus Rp 16.000, BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga

By Aurelia Tanu 6 months ago Ekonomi
Image source: AP/ investor.id
SHARE

[Medan | 18 Desember 2024] Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan pada Rabu (18/12/2024) mendatang sebagai upaya untuk mendukung stabilitas nilai Rupiah.

Secara domestik, beberapa indikator ekonomi menunjukkan perlambatan, terutama dalam pertumbuhan konsumsi rumah tangga, yang menjadi kontributor utama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, tingkat inflasi juga berada di level bawah target BI, yaitu antara 1,5%-3,5%. Kondisi ini sebenarnya menciptakan ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Namun, meskipun faktor-faktor domestik seperti penurunan inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi mendukung kebijakan yang lebih dovish, pelemahan Rupiah, yang sudah melemah hampir 6% dari puncaknya pada bulan September, menjadi pertimbangan penting. Ini membuat BI berpotensi untuk berhati-hati sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga.

Radhika Rao, ekonom senior dan direktur eksekutif DBS Bank di Singapura, menyatakan bahwa BI kemungkinan akan tetap mengambil pendekatan hati-hati. Meskipun data inflasi dan pertumbuhan mendukung kebijakan dovish, namun pelemahan Rupiah dan ketidakpastian global, terutama dari kebijakan AS, menjadi perhatian yang signifikan bagi BI.

Pada penutupan perdagangan Selasa (17/12/2024), nilai Rupiah tercatat melemah hingga 0,41% ke level Rp16.060 per dolar AS. Dengan kondisi ini, BI memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa aset Rupiah tetap menarik bagi investor agar arus dana tetap terjaga, salah satunya dengan tidak menurunkan suku bunga.

Para ekonom memprediksi bahwa penurunan suku bunga hingga akhir tahun 2025 hanya akan sebesar 75 basis poin, lebih kecil dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang mencapai 100 basis poin. Perubahan ini juga sejalan dengan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga dari Federal Reserve AS, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin sepanjang tahun depan.

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: Bank Indonesia, Perry Warjiyo, rapat BI, suku bunga BI
Aurelia Tanu December 17, 2024 December 18, 2024
Previous Article IHSG Anjlok Lagi ke Level 7.157, Apa Penyebabnya?
Next Article Petrosea (PTRO) Dapat Restu Stock Split Rasio 1:10
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?