Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 23 dan 24 Agustus 2023. Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility di level 6,5%.
Sebelumnya, 28 dari 30 lembaga yang disurvei Bloomberg yakin bahwa BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri (BMRI) Andry Asmoro juga memproyeksikan bahwa BI masih masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%, meskipun kondisi rupiah sedang melemah.
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetep terkendalli dalam kisaran sasaran 3+/-1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5+/-1% pada 2024. Perry juga mengatakan bahwa fokus kebijakan BI saat ini akan diarahkan pada stabilitas nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak ketidakpastian ekonomi global.
Sementara itu, kebijakan insentif likuiditas makroprudensial diperkuat untuk mendorong kredit/pembiayaan dengan fokus hilirisasi, perumahan, pariwisata dan pembiayaan inklusif dan hijau. Adapun, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital.