[Medan | 14 Desember 2023] Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 12 – 13 Desember 2023 waktu setempat.
Ini pun menjadi kali ketiganya bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga. Sebagai informasi, The Fed telah mengerek suku bunganya sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli tahun 2023 ini, sebelum memutuskan untuk menahannya pada September, November, dan Desember 2023.
Selain itu, The Fed juga mengisyaratkan adanya pememangkasan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan. Chairman The Fed, Jerome Powell sendiri mengatakan bahwa inflasi sudah bergerak sesuai keinginan The Fed, namun masih tetap tinggi. Sebagai informasi, inflasi AS sudah turun jauh dari 9,1% (year on year/yoy) pada Juni 2022 menjadi 3,1% (yoy) pada November 2023.
Angka ini pun mengindikasikan bahwa inflasi mulai mendekati target The Fed sekitar 2%. Namun, tingkat pengangguran AS masih sulit turun secara signifikan, tetap berada pada 3,7% pada November 2023, sedikit naik dari 3,5% pada akhir tahun sebelumnya. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi AS tetap kuat, mencapai 4,9% hingga September 2023. Penurunan inflasi ini membuat pelaku pasar mulai berspekulasi bahwa The Fed akan memulai pemangkasan suku bunga pada bulan Maret tahun depan.