[Medan | 21 September 2023] Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 19-20 September 2023 waktu setempat.
Keputusan ini pun sesuai dengan ekspetasi pasar, dimana sebelumnya 89% ekonom memproyeksikan bahwa The Fed akan menahan suku bunganya pada pertemuan September mendatang. Meskipun begitu, The Fed memberikan sinyal bahwa mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga di masa depan.
Selain itu, dokumen dot plot The Fed juga menunjukkan bahwa suku bunga akan berada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini, yang berarti, ada indikasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun 2023 ini. Adapun setelah pengumuman The Fed ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis (21/9/2023) pagi dibuka melemah 2,83 poin atau 0,04% ke posisi 7.008.
Di samping memutuskan kebijakan suku bunga, rapat FOMC juga merevisi proyeksi terhadap beberapa indikator ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi AS direvisi ke atas menjadi 2,1% pada tahun ini, naik dari proyeksi sebelumnya sekitar 1%. Tingkat pengangguran juga direvisi dengan proyeksi tingkat pengangguran sekitar 3,8% pada tahun ini, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sekitar 4,1%. Sementara untuk tahun 2024, tingkat pengangguran diperkirakan akan berada di sekitar 4,1%, menurun dari proyeksi sebelumnya sekitar 4,5%.