[Medan | 1 Agustus 2024] Lembaga pemeringkat S&P kembali mempertahankan peringkat kredit Indonesia atau Sovereign Credit Rating (SCR) pada BBB, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 30 Juli 2024.
S&P percaya bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid, dengan ketahanan eksternal yang baik dan beban utang pemerintah yang terkendali, didukung oleh kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel.
Sebelumnya, pada 4 Juli 2023, S&P juga mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook stabil. S&P melihat perkembangan industri terkait komoditas di Indonesia yang terus berlanjut akan membantu menjaga metrik eksternal tetap stabil.
Merespon hal ini, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa afirmasi dari S&P ini menguatkan keyakinan lembaga pemeringkat utama lainnya seperti Fitch dan Moody’s, yang sebelumnya telah memberikan afirmasi atas rating Indonesia di awal tahun ini.
Perry menambahkan bahwa afirmasi ini juga mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia yang baik serta keyakinan terhadap langkah-langkah sinergi kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dan Bank Indonesia.
S&P memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga hingga empat tahun ke depan akan tetap sekitar 5%, didorong oleh permintaan domestik yang kuat, serta peningkatan belanja pemerintah dan investasi swasta.
S&P juga memandang ketahanan sektor eksternal akan tetap terjaga dalam jangka menengah, didukung oleh peningkatan ekspor seiring dengan implementasi kebijakan hilirisasi di tengah pelemahan harga komoditas.
Lebih lanjut, S&P mengapresiasi komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga inflasi yang stabil sejak tahun 2010. Untuk tahun 2024 dan 2025, lembaga ini memproyeksikan inflasi masing-masing sebesar 2,8% dan 3,0%. Selain itu, inovasi strategi operasi moneter yang pro-market dengan penggunaan instrumen berbasis pasar dinilai semakin meningkatkan fleksibilitas kebijakan moneter.