[Medan | 9 September 2025] Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti Sri Mulyani Indrawati dari posisi Menteri Keuangan pada Senin (8/9/2025). Posisi tersebut kini diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Pergantian ini langsung disambut beragam reaksi di pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1%, sementara rupiah bergerak fluktuatif. Investor asing menilai arah kebijakan fiskal berpotensi berubah, terutama di tengah tantangan menjaga stabilitas dan kebutuhan pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selama menjabat, Sri Mulyani dikenal dengan kebijakan disiplin fiskal yang ketat. Ia konsisten menjaga defisit agar tetap terkendali, sehingga menumbuhkan kepercayaan investor global. Namun, pendekatan hati-hati tersebut juga dikritik karena dianggap kurang memberi ruang bagi program pembangunan yang lebih agresif.
Sebaliknya, Purbaya Yudhi Sadewa dikenal sebagai ekonom pragmatis dengan pengalaman panjang di bidang makroekonomi dan stabilitas keuangan. Adapun berikut profil singkat Purbaya:
Profil Singkat Purbaya Yudhi Sadewa
Lahir: Bogor, 7 Juli 1964
Pendidikan:
– Teknik Elektro, ITB
– S2 & S3 Ekonomi, Purdue University, AS
Karier Profesional:
– Engineer di Schlumberger (1989–1994)
– Senior Economist Danareksa Research Institute (Oktober 2000 – Juli 2005)
– Direktur Utama PT Danareksa Securities (April 2006 – Oktober 2008)
– Chief Economist Danareksa Research Institute (Juli 2005 – Maret 2013)
– Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) (Maret 2013 – April 2015)
Rekam Jejak di Pemerintahan
– Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Perekonomian (2010 – 2014)
– Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010 – 2014)
– Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden (April – September 2015)
– Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Polhukam (2015 – 2016)
– Staf Khusus Bidang Ekonomi Menko Kemaritiman (2016 – 2018)
– Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves (2018 – 2020)
– Pada 3 September 2020, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020, Purbaya resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Menteri Keuangan.
Selain jabatan-jabatan tersebut, ia juga aktif di berbagai forum dan lembaga, seperti:
– Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Pokja IV) di bawah Kemenko Perekonomian (2016 – sekarang)
– Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sejak 2016
– Anggota Indonesia Economic Forum sejak 2015
Usai dilantik, ia menegaskan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus 8% dalam beberapa tahun mendatang. Dengan dukungan sektor swasta dan pemerintah, menurutnya target tersebut bukan hal mustahil. Ia bahkan menyebut perbaikan ekonomi dapat terlihat dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Tantangan dan Peluang
Meski membawa semangat baru, Purbaya menghadapi tantangan signifikan. Ia belum terbukti mengelola APBN secara langsung, sehingga pasar masih menunggu arahan kebijakan fiskal yang jelas. Di sisi lain, pendekatannya yang lebih pragmatis dan ekspansif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan agenda pembangunan pemerintah. Pengalaman lintas sektor dan kemampuan menjaga stabilitas finansial menjadi modal kuat, namun keberhasilan tetap bergantung pada langkah konkret yang akan diambilnya dalam beberapa bulan pertama.
Gelap atau Cerah?
Dengan kapasitas teknokratisnya, Purbaya berpotensi membawa ekonomi Indonesia ke arah lebih cerah, tapi risiko ketidakpastian tetap ada. Investor menunggu langkah nyata dalam beberapa bulan pertama masa jabatannya. Stabilitas dan pertumbuhan bisa berjalan bersamaan jika keseimbangan antara disiplin fiskal dan ekspansi ekonomi tetap terjaga.