[Medan | 25 Januari 2024] Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya di level 5,25%-5,5% dalam Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 30 dan 31 Januari 2024 mendatang. Selain itu, The Fed juga diproyeksikan masih belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Pemangkasan suku bunga The Fed sendiri diperkirakan baru akan dilakukan paling cepat pada Juni mendatang. Proyeksi ini pun muncul setelah data terbaru memperlihatkan ekonomi di AS masih jauh lebih kuat daripada perkiraan. Adapun data penjualan ritel di AS pada bulan Desember tercatat naik ke level tertinggi dalam 2,5 tahun. Penjualan ritel yang lebih kuat daripada perkiraan ini pun menurunkan ekspetasi penurunan suku bunga pada bulan Maret 2024 mendatang.
Baca Juga: Rebalancing LQ45 Makin Dekat, Ini Deretan Saham yang Punya Peluang Masuk!
Selain itu, komentar dari pejabat-pejabat The Fed, terutama anggota FOMC juga telah mengurangi keyakinan pasar akan dimulainya penurunan suku bunga acuan lebih awal. Austan Gollsbee, Presiden The Fed negara bagian Chicago, menyatakan bahwa bank sentral tidak akan menurunkan suku bunga acuannya hingga inflasi mencapai 2%. Sejalan dengan itu, Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, juga mengatakan bahwa saat ini masih terlalu dini bagi otoritas moneter untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan.
Perangkat CME Fed Watch Tool menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada Maret 2024 sebesar 41,6%. Angka ini menurun dari lebih dari 70% pada awal minggu sebelumnya. Di sisi lain, sebanyak 17 lembaga riset global telah merilis proyeksinya, dengan sembilan lembaga meyakini bahwa The Fed akan memulai pemangkasan suku bunga pada Juni 2024 dengan total pemangkasan sebesar 100 basis poin hingga akhir tahun 2024.