IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

The Fed Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga Diperlambat, Bagaimana dengan BI?

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ thejakartapost.com
SHARE

[Medan | 19 November 2024] Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga acuan. Menurutnya, kekuatan ekonomi AS memberi para pembuat kebijakan waktu untuk menentukan seberapa besar dan cepat penurunan suku bunga yang akan dilakukan.

Powell juga menjelaskan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat meskipun data pertumbuhan pekerjaan bulan Oktober tidak memuaskan, yang sebagian besar disebabkan oleh dampak badai dan pemogokan buruh. Di sisi lain, data inflasi menunjukkan adanya sedikit peningkatan pada harga konsumen dan produsen. Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang pasar untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan Desember kini berada di angka 61,6%, turun dari 85,5% sebulan lalu.

Sementara di dalam negeri, menurut konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg, sebanyak 23 ekonom memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Hanya 6 dari 21 ekonom yang memperkirakan kemungkinan pemangkasan sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan ini.

Di sisi lain, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mendorong BI untuk menurunkan suku bunga acuan yang saat ini berada di level 6%. Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto, menekankan pentingnya peran aktif BI dalam mendukung sektor riil, terutama untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Eko, BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga, mengingat inflasi domestik masih terkendali dan The Fed telah lebih dulu menurunkan suku bunga pada awal November. Meski nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif, ia menilai langkah berani diperlukan jika Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tersebut.

 

 

You Might Also Like

Trump Menyukai Xi Jinping, Tapi Sebut Sulit Diajak Negosiasi

OECD Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 4,7% di Tahun 2025

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

TAGGED: Jerome Powell, suku bunga AS, suku bunga BI
Aurelia Tanu November 19, 2024 November 19, 2024
Previous Article Aliran Modal Asing Keluar RI Sentuh Rp 7,42 Triliun di Pekan Kedua November 2024
Next Article Saham ADRO Anjlok 5% Usai Putuskan Bagi Dividen Rp 41,7 Triliun, Ada Apa?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?