[Medan | 9 Desember 2024] Kemungkinan The Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan Desember semakin besar, setelah data menunjukkan bahwa meskipun pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) tetap kuat, laju pertumbuhannya mulai melambat pada November. Fokus berikutnya adalah perdebatan lebih lanjut pada 2025 mengenai apakah pemangkasan suku bunga akan dihentikan atau dilanjutkan.
Menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS, pada November, pengusaha menambah 227.000 pekerjaan baru, pulih dari penurunan akibat badai pada Oktober. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4,2%. Rata-rata pertumbuhan pekerjaan bulanan selama empat bulan terakhir tercatat sedikit di bawah 150.000, yang dianggap oleh banyak ekonom tidak cukup untuk mengimbangi pertumbuhan populasi.
Reaksi pasar terhadap data tersebut cukup signifikan, dengan para pedagang meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed yang dijadwalkan pada 17-18 Desember menjadi 90%, naik dari sebelumnya yang hanya kurang dari 70%.
Jika pemangkasan 25 basis poin terjadi, suku bunga kebijakan The Fed akan turun ke kisaran 4,25%-4,50%, yang berarti penurunan satu poin penuh dari September, saat The Fed memulai siklus pelonggaran suku bunga dengan kekhawatiran pasar tenaga kerja yang memburuk.
Gubernur The Fed, Christopher Waller, pada awal pekan ini menyatakan bahwa dia cenderung mendukung pemangkasan suku bunga, namun ingin melihat lebih lanjut data terkait lapangan kerja dan inflasi. Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell, pada Rabu, menegaskan bahwa inflasi masih berada di atas target bank sentral AS. Namun, banyak analis memperkirakan bahwa pemangkasan suku bunga pada bulan Desember akan menjadi yang terakhir sebelum The Fed mengambil jeda kebijakan.