[Medan | 11 Oktober 2024] Pejabat The Fed sepakat untuk memangkas suku bunga dalam rapat bulan September lalu, tetapi terdapat perbedaan pendapat mengenai seberapa agresif langkah tersebut harus diambil. Hal ini terungkap dalam risalah yang dirilis pada Rabu (9/10/2024) waktu setempat.
Dalam risalah tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin untuk menyeimbangkan keyakinan terhadap inflasi dengan kekhawatiran mengenai pasar tenaga kerja. Ini merupakan pemangkasan suku bunga terbesar dalam lebih dari empat tahun.
Beberapa pejabat lebih memilih pemangkasan yang lebih kecil, yaitu sebesar 25 basis poin, karena ingin memastikan bahwa inflasi benar-benar menurun. Sementara itu, pejabat lainnya kurang khawatir mengenai kondisi ketenagakerjaan.
Pada akhirnya, hanya satu anggota Federal Open Market Committee (FOMC), yaitu Gubernur Michelle Bowman, yang menolak pemangkasan 50 basis poin dan lebih memilih pengurangan sebesar 25 basis poin. Meskipun demikian, risalah rapat menunjukkan bahwa beberapa anggota lain juga mendukung langkah yang lebih kecil. Ini adalah kali pertama seorang gubernur tidak setuju dalam pemungutan suara suku bunga sejak 2005, di tengah budaya kesatuan dalam kebijakan moneter The Fed.
Sejak pertemuan itu, indikator ekonomi menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja lebih kuat daripada yang diperkirakan oleh pejabat yang mendukung pemangkasan 50 basis poin. Pada bulan September, nonfarm payrolls meningkat sebanyak 254 ribu, jauh di atas ekspektasi, dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%.
Data ini memperkuat ekspektasi bahwa meskipun The Fed mungkin masih berada di tahap awal siklus pelonggaran, pemangkasan suku bunga di masa mendatang kemungkinan tidak akan seagresif langkah yang diambil pada bulan September.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dan pejabat lainnya dalam beberapa hari terakhir mendukung pemangkasan 50 basis poin yang diproyeksikan akan terjadi hingga akhir tahun 2024, sebagaimana tercantum dalam ‘dot plot’ yang dirilis setelah rapat September.