IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

The Fed Isyaratkan Laju Penurunan Suku Bunga Diperlambat

By Aurelia Tanu 7 months ago Ekonomi
Image source: AP/ cnbc.com
SHARE

[Medan | 18 November 2024] Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tidak perlu tergesa-gesa dalam menurunkan suku bunga. Sebaliknya, langkah ini dapat dipertimbangkan secara hati-hati, mengingat ekonomi AS terus tumbuh stabil, pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang masih berada di atas target 2%.

Powell menegaskan bahwa inflasi saat ini berada di jalur menuju target 2%, yang akan memungkinkan The Fed secara bertahap menyesuaikan kebijakan moneter ke arah yang lebih netral. Namun, ia menekankan bahwa laju pemotongan suku bunga belum diputuskan dan akan bergantung pada perkembangan ekonomi ke depan.

Dalam menghadapi kekuatan ekonomi AS yang berkelanjutan, para pejabat The Fed dan investor juga mempertimbangkan ketidakpastian terkait kebijakan ekonomi Presiden terpilih Donald Trump. Kebijakan seperti pemotongan pajak, tarif perdagangan, dan pembatasan imigrasi diperkirakan dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Powell mengungkapkan bahwa meskipun hasil pemilihan umum baru-baru ini mungkin memengaruhi persepsi pemilih terhadap kondisi ekonomi, situasi saat ini tetap berada dalam posisi yang baik. Hal ini didukung oleh tingkat pengangguran yang rendah, peningkatan belanja konsumen karena naiknya pendapatan yang dapat dibelanjakan, dan meningkatnya investasi bisnis. Meski begitu, inflasi inti tetap berada di atas target.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Oktober masih menunggu rilis, namun Powell mencatat bahwa data terbaru menunjukkan inflasi inti PCE meningkat 2,8% pada bulan lalu. Ini menjadi bulan keempat berturut-turut angka tersebut bertahan. Angka PCE utama, yang digunakan untuk menetapkan target inflasi The Fed, diperkirakan berada di sekitar 2,3% pada Oktober.

Sementara itu, para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan pada 17-18 Desember. Namun, kemenangan Trump dalam pemilu serta data inflasi yang kuat membuat ekspektasi pemotongan suku bunga lebih lanjut di tahun depan menjadi lebih terbatas.

 

You Might Also Like

Prabowo Luncurkan Insentif, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Sentuh 5%?

PMI Manufaktur Indonesia Mei 2025 Kembali Kontraksi ke Level 47,4

Surplus Neraca Perdagangan April 2025 Susut Jadi US$ 160 Juta

Neraca Perdagangan April Diperkirakan Surplus, Tapi Lebih Rendah dari Maret 2025

Perang Dagang Memanas, Trump Akan Naikkan Tarif Impor Baja dan Aluminium Jadi 50%

TAGGED: Jerome Powell, suku bunga AS, suku bunga The Fed, The Fed
Aurelia Tanu November 18, 2024 November 18, 2024
Previous Article Saham UNVR Mendadak Loncat Usai Turun Drastis, Ada Apa?
Next Article Komisaris dan Direktur Borong Saham PTRO, Ada Apa?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?