[Medan | 1 Agustus 2024] Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 30 – 31 Juli 2024 waktu setempat.
Berbeda dari rapat FOMC sebelumnya, pada pertemuan kali ini, The Fed memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai rencana pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika inflasi kini sudah mengarah kepada target sasaran mereka di kisaran 2%. Pemangkasan suku bunga di bulan September ini pun diperkirakan sebesar 25 bps.
Powell juga menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps belum ada dalam bayangan The Fed. Powell mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS sudah berbeda jauh dengan setahun yang lalu. Inflasi kini sudah melandai sementara tingkat pengangguran sudah meningkat. Klaim tunjangan pengangguran juga menunjukkan warga AS tetap menganggur lebih lama.
Sebagai informasi, inflasi AS mencapai 3% (year on year/yoy) pada Juli 2024, jauh lebih rendah dibandingkan Agustus 2023 yang masih bercokol di angka 3,7% (yoy). Tingkat pengangguran mencapai 4,1% pada Juni 2024, meningkat dibandingkan 3,8% pada Agustus 2023.
Sebelumnya, pasar beranggapan jika The Fed memangkas suku bunganya pada September untuk memberi dukungan kepada Partai Demokrat menjelang pemilihan presiden. Pemangkasan suku bunga akan membantu keuangan warga AS tepat sebelum menuju tempat pemungutan suara. Namun, Powell menegaskan bahwa jika suku bunga dipangkas pada September, hal itu tidak ada kaitannya dengan pemilihan umum presiden AS. Dia menyatakan bahwa The Fed akan membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia dan bahwa kebijakan serta proyeksi ekonomi mereka.