[Medan | 19 September 2024] Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9/2024).
Langkah pemangkasan sebesar 50 bps ini melebihi ekspektasi pasar yang sebelumnya memproyeksikan penurunan hanya 25 bps. Pemangkasan ini juga merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.
Menurut pernyataan The Fed, kebijakan ini diambil karena mereka percaya inflasi AS sudah mendekati target mereka di angka 2%. Namun, faktor utama yang mendorong pemangkasan sebesar ini adalah lonjakan tingkat pengangguran di AS.
Pada Agustus 2024, inflasi AS turun menjadi 2,5% (year-on-year/yoy), dibandingkan 3,7% pada Agustus 2023. Sementara itu, tingkat pengangguran mencapai 4,2% pada Agustus 2024, meningkat dari 3,8% pada Agustus 2023. Bahkan, tingkat pengangguran sempat mencapai 4,3% pada Juli 2024, angka tertinggi sejak Oktober 2021.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps ini mencerminkan keyakinan The Fed bahwa kebijakan ini dapat mendukung pasar tenaga kerja tanpa mengorbankan target inflasi 2% secara berkelanjutan.
Pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps merupakan tindakan yang jarang dilakukan oleh The Fed. Dalam 30 tahun terakhir (1994-2024), The Fed hanya melakukan pemangkasan sebesar ini dalam situasi darurat atau krisis, seperti pada 2001 saat krisis gelembung dot-com. Langkah serupa juga diambil saat krisis Subprime Mortgage pada 2007-2008, serta pemangkasan sebesar 150 bps yang dilakukan pada Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda dunia.
Adapun anggota FOMC memperkirakan suku bunga The Fed akan berada di 4,4% pada akhir tahun ini, setara dengan kisaran 4,25%-4,5%. Untuk tahun 2025, The Fed memproyeksikan suku bunga akan berada di 3,4%, menunjukkan potensi pemangkasan sebesar 100 bps atau 1%. Sementara pada tahun 2026, suku bunga diperkirakan akan turun menjadi 2,9%, yang berarti pemangkasan lebih lanjut sebesar 50 bps.