[Medan | 22 Januari 2025] Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap Meksiko dan Kanada mulai 1 Februari. Langkah ini diambil sebagai respons atas tuduhan bahwa kedua negara tersebut membiarkan masuknya migran ilegal dan narkoba ke wilayah AS.
Kebijakan ini berpotensi memicu perang dagang antara negara anggota Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA), yang menggantikan North America Free Trade Agreement (NAFTA). Perjanjian USMCA sendiri mengatur perdagangan barang dan jasa senilai US$1,8 triliun, berdasarkan data tahun 2022.
Kanada dan Meksiko telah menyatakan akan membalas dengan memberlakukan tarif pada barang-barang asal AS jika kebijakan Trump dilaksanakan. Adapun USMCA dijadwalkan untuk ditinjau ulang pada tahun 2026.
Menurut analisis Bernstein, tarif yang direncanakan dapat berdampak buruk bagi industri otomotif AS, termasuk produsen mobil besar seperti Stellantis NV, General Motors Co, dan Ford Motor Co. Sebagian besar kendaraan yang dijual oleh perusahaan ini diimpor dari Kanada dan Meksiko, masing-masing sebesar 40%, 30%, dan 25%.
Tarif ini akan memengaruhi suku cadang mobil senilai sekitar US$97 miliar dan 4 juta kendaraan yang masuk dari kedua negara. Wolfe Research memperkirakan dampaknya dapat meningkatkan harga rata-rata mobil baru di AS hingga US$3.000, menekan daya beli konsumen.
Meksiko telah berupaya menghindari pengenaan tarif dengan mengambil langkah untuk menenangkan Trump. Langkah ini mencakup pengurangan impor dari China dan penyitaan fentanil dalam jumlah besar. Namun, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, memperingatkan bahwa tarif tersebut dapat memengaruhi perdagangan bilateral senilai US$800 miliar per tahun dan berpotensi meningkatkan inflasi di AS.
Kebijakan tarif ini menimbulkan kekhawatiran besar, mengingat kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama AS, terutama dalam sektor energi dan otomotif. Langkah ini tidak hanya dapat mengguncang perdagangan regional, tetapi juga memicu ketidakstabilan di sektor ekonomi global.