[Medan | 25 April 2025] UBS Group, bank investasi global yang berbasis di Zurich, Swiss, menaikkan rekomendasi untuk saham Indonesia dari sebelumnya netral menjadi overweight.
Keputusan ini didasarkan pada kondisi domestik yang dinilai defensif, serta valuasi pasar saham Indonesia yang kini mendekati level terendah sejak pandemi Covid-19. UBS juga menyoroti potensi dukungan dari dana-dana besar BUMN sebagai katalis positif tambahan.
Di kawasan Asia, UBS turut merevisi pandangan terhadap India, dengan menaikkan peringkat saham India dari underweight menjadi netral. Analis UBS, Sunil Tirumalai, mencatat bahwa meskipun valuasi saham India masih tinggi dibandingkan fundamentalnya, pasar India tetap menarik karena fokus ekonomi yang berbasis domestik dan keuntungan dari harga minyak yang lebih rendah.
Namun, UBS belum memberikan status overweight kepada India karena fundamental yang belum kuat dan arah kebijakan ekonomi yang belum jelas. Di sisi lain, China tetap menjadi pilihan utama UBS dibandingkan India dari sisi risiko dan potensi imbal hasil.
Sementara itu, UBS menurunkan peringkat saham Hong Kong dari overweight menjadi netral, dengan alasan tingginya ketergantungan terhadap perdagangan AS, yang berisiko terkena dampak kebijakan tarif dari Washington.